Ibis Styles Tokyo Ginza

Lokasi yang bagus, di pusat ibu kota. Anehnya, kantong teh tidak disediakan, tetapi ada ketel. Tersedia microwave di bagian penerima tamu. Ada juga jendela, tetapi ditutupi dengan film pelindung, dan di seberangnya ada bangunan tetangga dan sebuah gang. Tidak ada yang bisa dilihat dan hanya ada sedikit cahaya. Pencahayaan di dalam ruangan pun kurang memadai, sehingga membuat mata saya tegang saat bekerja. Internetnya cepat. Ruang, seperti di hotel lainnya di Tokyo, sangat terbatas. Mereka mengimbanginya dengan perlengkapan hotel: jubah mandi, sandal, produk kebersihan pribadi, peralatan gigi, waslap, dan sisir.

Ibis Styles di Ginza hanya berjarak satu blok dari Ginza Six dan toko utama Uniqlo di Ginza. Ada Family Mart tepat di seberang jalan sehingga sangat mudah untuk mendapatkan semua yang dibutuhkan. Ukuran kamarnya nyaman untuk satu orang. Tidak terlalu banyak ruang untuk membuka koper tetapi masih bisa diatur. Kamarnya bersih dan terawat dengan baik. Layanan meja depan sangat baik!!

Anggota staf bernama Christopher sangat kasar. Awalnya saya memesan kamar single tetapi kemudian ingin meng-upgrade ke kamar untuk dua orang ketika seorang teman memutuskan untuk bergabung dengan saya. Christopher bersikeras tidak ada kamar yang tersedia dan menyuruh kami memesan kamar kedua secara terpisah, meskipun saya sudah meminta tiga kali pada waktu yang berbeda. Dia bahkan mengancam kami, mengatakan bahwa jika kami tetap bersama dan ketahuan, kami akan diusir, bahkan di tengah malam. Saya tidak yakin apakah kemampuan bahasanya berkontribusi pada kekasarannya. Namun, anggota staf junior lainnya yang mendengar percakapan kami dapat segera mencari kamar yang lebih besar untuk kami, yang hanya perlu kami bayar biaya tambahan. Kami pasti akan mengajukan keluhan lain kepada manajemen.